Hadramaut
memendam berjuta khazanah Islam, Peninggalan-peninggalan dan tradisi-tradisi
salaf masih dilestarikan. Sebut saja makam nabiyullah yang berada di padang
pasir bawah gunung Ahgaf, atau terletak berdekatan dengan Sumur
Barhut. Dinamakan demikian karena terletak di sebuah lembah bernama Barhut.
Keberadaan sumur Barhut
telah diterangkan langsung oleh Rasulullah saw. dan
para sahabat. Barhut sebagaimana dibuktikan
juga oleh Syekh Ismail Haqqi, berada di daerah Ahgaf, sebuah perbukitan
berpasir yang terbentang luas di provinsi Hadramaut Yaman.
Terdapat ciri-ciri yang membedakan sumur
Barhut dengan sumur lainnya. Seperti munculnya asap berbau busuk, air
yang kotor dan hitam pekat, dan lubang sumur yang amat dalam.
Syekh Muhammad bin Makram
penyusun kitab Lisanul Arab menyatakan bahwa tidak ada satu pun orang
yang mampu mencapai dasar sumurnya karena kedalamannya. Pada malam hari, suhu sumur terasa lebih panas dan terdengar
suara teriakan orang-orang yang sedang disiksa, “Wahai Daumah, wahai Daumah!”
Di dalam kitab Ar-Ruh fi al-Kalam ala
Arwah al-Amwat wa al-Ahya’ miliki Ibnu
al-Qayyim al-Jauziyah disebutkan
bahwa Daumah adalah salah satu malaikat yang ditugaskan untuk menyiksa orang-orang kafir.
Disebutkan
dalam
kitab Al-Kabir bahwa sahabat Abdullah bin Abbas ra. meriwayatkan
hadits dari Rasulullah Saw:
خير ماء على وجه الأرض ماء زمزم، فيه طعام الطعم وشفاء
السقم، وشر ماء على وجه الأرض ماء بوادي برهوت بقية حضر موت كرجل الجراد من الهوام
تصبح تتدفق وتمسي لا بلال فيها
“Sebaik-baik air di atas permukaan
bumi ini adalah air zamzam, karena di dalamnya terdapat zat yang dapat
mengenyangkan dan obat dari penyakit. Dan seburuk-buruk air di atas permukaan bumi adalah air dari
sumur Barhut yang terletak di Hadramaut, seperti kumpulan belalang, yang pada
pagi hari memancarkan
air kemudian pada sore hari mengering hingga tidak terdapat berkas basah di atasnya.” (HR. Thabrani)
Dalam riwayat lain, Sayyidina Ali bin
Abi Thalib ra. juga menuturkan tentang sumur Barhut:
شر وادٍ بين الناس وادي الأحقاف، هو واد بحضرموت يدعى برهوت، تلقى فيه أرواح
الكفار، وخير واد وادي مكة، ووادٍ نزل به ادم بأرض الهند، وخير بئر في الناس بئر
زمزم، وشر بئر في الناس بئر برهوت
“Sejelek-jelek lembah yang berada
di tengah-tengah manusia ialah lembah Ahgaf, yaitu lembah yang terletak di Hadramaut
dan sering disebut dengan nama Barhut. Di dalamnya arwah orang-orang
kafir dikumpulkan. Sedangkan sebaik-baik lembah ialah lembah yang berada di Makkah,
dan lembah yang ditempati Nabi Adam pertama kali (seusai turun ke dunia) di
India. Dan sebaik-baik sumur di tengah-tengah manusia ialah sumur Zamzam, dan
seburuk-buruk sumur di tengah-tengah manusia ialah sumur Barhut.”
أبغض بقعة في الأرض إلى الله واد يقال له برهوت فيه أرواح
الكفار.
“Tempat yang
paling Allah benci di muka bumi adalah sebuah lembah yang disebut sebagai
Barhut, di dalamnya arwah orang-orang kafir dikumpulkan.”
Kemudian termasuk tanda kiamat antara lain
kemunculan api dari
Hadramaut yang akan menggiring manusia berkumpul ke suatu tempat. Para sahabat ra.
bertanya kepada Rasulullah saw. perihal tempat yang harus dituju bila peristiwa
itu terjadi. Beliau mengisyaratkan bahwa tempat yang paling aman adalah negeri
Syam.
Selepas itu, Rasulullah saw.
menerangkan lebih lanjut dengan mengatakan,
لَتَقْصِدَنَّكُمْ نَارٌ هِيَ الْيَوْمَ خَامِدَةٌ فِي وَادٍ يُقَالُ لَهُ:
بَرْهُوتَ يَغْشَى النَّاسَ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ تَأْكُلُ الْأَنْفُسَ
وَالْأَمْوَالَ، تَدُورُ الدُّنْيَا كُلَّهَا فِي ثَمَانِيَةِ أَيَّامٍ، تَطِيرُ
طَيْرَ الرِّيحِ وَالسَّحَابِ، حَرُّهَا بِاللَّيْلِ أَشَدُّ مِنْ حَرِّهَا
بِالنَّهَارِ، وَلَهَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ دَوِيٌّ كَدَوِيِّ الرَّعْدِ
الْقَاصِفِ. هِيَ مِنْ رُءُوسِ الْخَلَائِقِ أَدْنَى مِنَ الْعَرْشِ.
“Akan datang
kepada kalian sebuah api yang saat ini masih padam, terletak di sebuah lembah
yang disebut Barhut. Api itu akan menyelimuti
kalian dengan azab yang amat pedih, melenyapkan nyawa dan harta. Akan berkobar mengelilingi dunia selama delapan hari,
menerbangkan burung-burung dan awan, suhunya akan terasa lebih panas pada malam
hari dibanding siang hari, dan akan terdengar suara gemuruh petir serta halilintar
di antara langit dan bumi. Ia berada di atas kepala para mahluk dan
di bawah arasy.” (HR. Ibnu Asakir dan Thabrani)