Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Dinasti Ayyubiyah di Yaman dan Noda Hitam yang Mengotorinya

Avatar photo
45
×

Dinasti Ayyubiyah di Yaman dan Noda Hitam yang Mengotorinya

Share this article

Pasukan militer Salahuddin Al-Ayyubi memasuki negeri Yaman pada tahun 569 H di bawah komando saudaranya, Tauran Syah. Mereka bermaksud menghakimi dan menegakkan keadilan di negeri yang dikuasai Ali bin Mahdi. Dia juga telah berhasil menguasai Zabib dan Tihamah.

Ibnu Khaldun berpendapat bahwa Ali bin Mahdi merupakan seorang penguasa yang bermanhaj Ubadi, sekte yang keluar dari Ahlus Sunnah wal Jamaah. Sedangkan menurut Ustadz Jaradah, ia adalah orang yang mencampurkan pemikiran liberal Khawarij dan Muktazilah.

Penduduk Yaman yang terdiri dari kelompok Syiah Ismailiyah dan Ubaidiyah melakukan perlawanan kepada pasukan Salahuddin Al-Ayyubi. Namun, dengan kekuatan dan strategi perang yang baik, pasukannnya berhasil menaklukan beberapa tempat di negeri Yaman yang telah dikuasai oleh Syiah dll.

Tujuan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi membebaskan negeri Yaman adalah demi menghimpun persatuan umat Muslimin untuk berperang melawan pasukan Salib. Selain itu, dia ingin memperluas kawasan perdagangan Islam di Jazirah Arab, seperti kota Zabid, Syihr, dan Aden yang menjadi merupakan pusat berkumpulnya para pedagang yang datang dari Timur Tengah.

Kedatangan pasukan Salahuddin ke Yaman telah berhasil memulihkan kesucian mazhab Sunni dan menghukum kelompok non-Sunni yang berkuasa.

Panglima Pasukan Dinasti Ayyubiyyah yang Berkhinat

Pada tahun 575 H, seorang panglima pasukan Al-Ayyubi yang bernama Abu Usman Az-Zanjili memimpin dan mengerahkan pasukannya menuju provinsi Hadramaut. Dia berpaling setelah diberi tugas oleh Tauran Syah untuk menjadi walikota provinsi Aden. Tindakannya itu disebut sebagai bentuk pengkhianatan terbesar sepanjang sejarah. Ia  mengikuti hawa nafsunya sendiri untuk menguasai provinsi itu.

Kota pertama yang dipijakinya adalah Syihr, pusat pelabuhan terbesar di Yaman. Di sana terdapat penduduk yang berasal dari keturunan Bani Iqbal. Sesampainya di sana, dia melakukan penjajahan dengan memerintahkan seluruh pasukannya merampas semua harta penduduk, membakar segala sesuatu yang ditemukan dan juga membunuh para ulama ahli fikih dan ahli qira’at. Semua itu ia lakukan dengan kejam dan tanpa belas kasih.

Setelah semuanya binasa, Az-Zanjili melanjutkan perjalanan ke lembah yang berada di Hadramaut untuk kembali melampiaskan hawa nafsunya.

Al-Habib Asy-Syatiri mengatakan, “Dalam peristiwa itu, telah banyak penduduk yang dimusnahkan dan disiksa secara langsung tanpa pandang bulu. Begitu juga betapa banyak para ulama saleh dan ahli hikmah yang ikut terbunuh oleh mereka.”

Baca juga: Imam Muhajir, Keturunan Nabi Pertama Yang Hijrah ke Hadramaut

Seorang ahli sejarah yang bernama Bamakhromah ikut berpendapat dalam peristiwa Az-Zanjili, “Kemudian mereka memerangi penduduk Hadramaut dengan tindakan yang sangat buruk, dan telah membunuh banyak ulama dan ahli qira’at.”

Al-Faqih Ali bin Samrah Al-Ju’di berkata, “Az-Zanjili telah membunuh banyak ulama ahli fikih dan ahli qira’at Hadramaut dengan pembunuhan yang keji.”

Dari kisah di atas kita bisa mengetahui, bahwa Salahuddin Al-Ayyubi adalah sosok pahlawan pejuang Islam yang menegakkan kebenaran. Di masa kejayaannya Salahuddin, telah terjadi banyak pembebasan negeri dari kaum kafir dan kelompok-kelompok yang menyimpang dari Ahli Sunnah.

Salahuddin Al-Ayyubi adalah sosok yang adil, bijak, cerdas, dan ahli dalam berperang. Selain itu, beliau adalah tokoh Islam yang berandil dalam penyebaran Islam di muka bumi. Beliau membenci pemikiran filsafat, karena baginya filsafat itu mampu menggoyahkan akidah seorang muslim, membuat ragu dalam keimanan yang dipegangnya, serta menghasilkan banyak perdebatan.

Adapun yang telah mencoreng nama baik sejarah Dinasti Ayyubiyah di negeri Yaman, tepatnya di Hadramaut, ialah seorang panglima perang yang telah menyimpang dan keluar dari tanggung jawabnya. Sehingga kekejaman dan kebiadaban yang dilakukannya terhadap penduduk Hadramaut membuat Dinasti Ayyubiyah ikut tersalahkan. Wallahu a’lam bis showab.

Referensi: Hadhromaut Bayna Al-Qornain Arrobi wal Haadi Asyar lil Hijro Bayna al-Ubadiyyah wal Mu’tazilah, Salim Farj Muflih.

Kontributor

  • Faisal Zikri

    Pernah nyantri di Daarul 'Uulum Lido Bogor. Sekarang meneruskan belajar di Imam Shafie Collage Hadhramaut Yaman. Suka membaca, menulis dan sepakbola.