Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Kisah

Menghindar dari Dunia, Malah Dikejar-kejar Dunia

Avatar photo
35
×

Menghindar dari Dunia, Malah Dikejar-kejar Dunia

Share this article

Suatu ketika, Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik dari Dinasti Umawiyah naik haji. Saat tawaf, dia melihat Sayyidina Salim bin Abdillah, cucu Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu anhum ajma’ien, melintas di hadapannya.

Tampak Sayyidina Salim bin Abdillah menjinjing sepatunya yang sudah lusuh. Bahkan beberapa bagiannya sudah robek, sedang pakaiannya tak senilai 3 dirham (1 dirham = Rp. 3,877.14).

Melihat hal itu sang khalifah merasa terenyuh. Ia mendekat kepada Salim, memanggilnya, lalu berkata, “Wahai Salim, maaf, barangkali engkau butuh sesuatu yang mungkin bisa aku penuhi?”

Salim memandanginya dengan pandangan yang menyiratkan ketidaksukaannya pada pertanyaan itu. Lalu katanya, “Apa engkau tidak malu di sisi rumah Allah menawarkan kesempatan kepadaku untuk memohon hajatku kepada selain Allah?”

Baca juga: Nabi Sulaiman dan Rayuan Maut Seekor Burung

Karuan saja, sang khalifah jadi kikuk dan malu. Perlahan ia mundur dan membiarkan Salim menyelesaikan tawaf, sementara pandangannya terus mengikuti gerak-gerik Salim.

Begitu dilihatnya Salim keluar dari Masjid Haram,  ia membuntutinya.

“Salim,” sapa khalifah. “Tadi di masjid engkau menolak mengajukan permintaan kepadaku. Nah, sekarang kita sudah di luar masjid, silakan kemukakan hajatmu?”

“Baik, yang kautawarkan itu hajat dunia atau hajat akhirat?”

“Tentu saja hajat dunia, Salim. Kalau hajat akhirat mintanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala, bukan kepadaku.”

“Wahai Sulaiman, kepada Sang Pemilik Dunia, Allah subhanahu wa ta’ala, saja aku tidak minta hajat dunia. Bagaimana mungkin aku akan memintanya pada makhluk yang tidak memilikinya?”

Tak ayal lagi sang khalifah jadi ciut. Kepalanya tertunduk malu dan tak tertahankan lagi air matanya pun mengucur deras. Di sinilah ia lantas menyampaikan pernyataannya yang terkenal,

ليتني مثل سالم بملكي كله

“Andai aku di kerajaanku seperti Salim!”

Kisah ini tercantum dalam Siyar A’lam an-Nubala’ karya Imam adz-Dzahabi.

Kontributor

  • KH. Zainul Muin Husni

    Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Universitas Nurul Jadid, Probolinggo Jawa Timur