Kisah
Nabi Sulaiman dan Rayuan Maut Seekor Burung
Suatu saat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam sedang berada di istananya memandangi seekor burung yang sedang merayu betinanya.
"Aku mencintaimu; dengan cinta yg tak sanggup melanggar perintah dan permintaanmu," rayu burung jantan.
"Bahkan" lanjutnya, "seandainya kamu minta agar istana Sulaiman ini dirobohkan dan ditimpakan ke pemiliknya, aku akan laksanakan."
Selesai merayu betinanya, Nabi Sulaiman meminta burung terasebut mendekat.
Dengan nada tinggi tersinggung, Nabi Sulaiman berucap ,"apa katamu?"
Si burung jantan berdalih membela diri, "Aku berbicara dengan lisan para pecinta. Lisan para pencinta (yang mabuk) tak bisa dinalar akal."
Akhirnya Nabi Sulaiman tersenyum dan memaafkan gombalan burung pejantan.
Kisah ini diilustrasikan oleh Ibnu Arabi dalam Futuhat-nya untuk menggambarkan syatahat (ucapan nyeleneh/ektatif) kaum sufi.
Kiai muda asal Madura. Mengkaji sejumlah karya Mbah Kholil Bangkalan. Lulusan Al-Azhar, Mesir. Katib Mahad Aly Nurul Cholil Bangkalan dan dosen tasawuf STAI Al Fithrah Surabaya
Baca Juga
Kisah patah hati Sayidah Khadijah
18 Oct 2024
Kasih sayang KH. Hasyim Asy’ari terhadap anjing
19 Aug 2024