Saat Ramadan tiba, ada satu kalam yang kerap dikutip oleh ustadz, dan itu diklaim sebagai hadis. Namun menurut riset Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub kutipan itu bukanlah hadis melainkan resep medis dokter dari Sudan. Beliau memasukkannya dalam “Hadis-Hadis Palsu Seputar Ramadan”.
Alkisah, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Suyuti dalam “ar-Rahmah fith thib”, empat dokter dari Iraq, Romawi, India, dan Sudan berkumpul di Istana Kisra Persi/Raja Persi.
Kepada keempat dokter itu, Sang Kisra meminta resep medis mujarrab yang tidak ada efek sampingnya sama sekali.
Dokter Iraq: “Minum tiga teguk air hangat setiap pagi ketika bangun tidur.”
Dokter Romawi: “Hendaknya setiap hari memakan sedikit dari biji rasyad (sejenis sayuran)”.
Dokter India: “Memakan setiap hari tiga biji ihlilaj hitam (sejenis gandum yang tumbuh di India, Afghan, dan Cina)”.
Hanya dokter Sudan yang belum memberikan resep mujarrabnya. “Silakan Anda bicara. Sekarang giliran Anda,” ucap Sang Kisra pada dokter Sudan.
“Tuanku, air hangat dapat menghilangkan lemak ginjal dan menurunkan lambung,” ia mengoreksi pernyataan dokter Iraq.
“Sedangkan biji rasyad bisa membuat kering jaringan tubuh,” ia mengoreksi resep medis dokter Romawi.
“Dan ihlilaj justru malah bisa membuat kering sauda (jaringan tubuh lain),” jelas ini untuk mengoreksi pernyataan dokter India.
Mendengar itu, Sang Kisra penasaran apa yang benar-benar tak ada efek sampingnya, setidaknya menurut Sang Dokter Sudan.
“Anda tidaklah makan kecuali sudah lapar, dan ketika makan maka angkatlah tangan Anda sebelum kenyang” nah, inilah pernyataan yang menjadi sumber masalah klaim hadis. Hanya saja redaksinya menjadi orang pertama bersama:
نحن قوم لا نأكل حتى نجوع وإذا أكلنا لا نشبع
“Kami adalah orang-orang yang tidak makan sampai kapan lapar, dan jika kami makan maka tidak sampai kenyang”
“Jika Anda lakukan, Anda tidak akan terkena penyakit kecuali kematian saja,” lanjutnya.
Kisah yang sama disampaikan oleh Syekh Nawawi al-Bantani dalam “Madarij ash-Shu’ud”. Keduanya, Imam Suyuti dan Syekh Nawawi, tidak menyebutkan kutipan itu sebagai hadis.
Please login to comment