Syeikh
Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi rahimahullah
pernah berdialog dengan seorang pemuda yang berpaham
keras.
Beliau menanyainya, “Meledakkan klub malam di negara muslim, hukumnya
halal atau haram?”
Pemuda itu menjawab, “Tentu,
halal dan membunuh mereka tentu
diperbolehkan.”
“Jikapun kamu membunuhi mereka
yang berbuat maksiat, lantas di mana tempat mereka kelak di akhirat?”
“Tentu, di neraka.”
“Lalu adanya setan hendak membawa
mereka ke mana?”
“Tentu, ke neraka.”
“Jadi, kamu bersekutu dengan setan.
Sama-sama hendak memasukkan orang-orang seperti itu ke neraka!”
Syeikh Mutawalli asy-Sya’rawi kemudian
menuturkan sebuah hadis:
Ketika
jenazah orang Yahudi melewati Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam, beliau meneteskan air mata. Orang-orang
bertanya, “Duh,
Kanjeng Nabi, gerangan apa yang membuat engkau menangis?”
Rasulullah
saw menjawab, “Aku telah membiarkan
satu nyawa masuk neraka.”
Kepada pemuda itu, Syeikh
asy-Sya’rawi berpesan, “Cermatilah baik-baik perbedaanmu dan
kelompokmu dengan Nabi yang berjuang sungguh-sungguh untuk menunjuki umat
manusia dan menyelamatkan mereka dari neraka. Kalian di satu tempat, sedangkan
Nabi di tempat lain…”