Artikel

Ilmu dan Keberanian, Meneladani Sikap Tegas Syekh Al-Azhar

01 Sep 2020 07:30 WIB
1509
.
Ilmu dan Keberanian, Meneladani Sikap Tegas Syekh Al-Azhar

Syaikh Muhammad Salim Abu Ashi termasuk masyaikh Al-Azhar yang getol mengkonter orang-orang yang menyerang Al-Azhar dan akidahnya, baik dari kalangan salafi wahabi, orang liberal, dan lain-lain.

Beberapa waktu lalu beliau mengajak pembesar salafi syaikh Musthafa Adwi untuk berdiskusi. Beliau berani sekali. Pernah beliau menolak disertasi mahasiswa Al-Azhar yang bertentangan dengan ajaran dan akidah Al-Azhar.

Nada suara beliau yang menggelegar disertai kemampuan ilmu Aqliyah yang mumpuni, membuat orang-orang gelegapan ketika berdebat dengan beliau.

"Kalian jika ingin munadharah dengan orang-orang atheis atau selainnya, harus menguasai ilmu Adabul Bahts wal Munadharah!" kata beliau

Beliau melanjutkan, "Orang akan menguasai Adabul Bahts wal Munadhah ketika dia menguasai ilmu mantiq dengan baik."

Dua nasihat itu berharga sekali. Hubungan Adabul Bahts dengan Mantiq, seperti Ushul dan Furu': sangat berkaitan sekali. Karena itu syaikh Muallim Husam menyarankan untuk membaca kitab Tahzib Mantiq dulu baru ke Adabul Bahts Munadharah.

Salah satu nasihat berharga beliau,

كلما حفظت التعريفات وأدركت الفروق من المسائل تكون من العلماء

"Setiapkali kalian menghafal (serta memahami) dan mengetahui perbedaan-perbedaan dalam permasalahan-permasalahan ilmu, kalian kelak akan menjadi ulama."

"Kalian harus berani berpendapat." Nasihat Habib Muhammad Quraish Shihab kepada kami.

"Tapi dengan ilmu." Lanjut beliau.

Tidak semua orang beilmu memiliki keberanian. Dan tidak semua yang memiliki keberanian memiliki ilmu yang cukup.

Justru, kadang keberaniannya membuat dirinya ngawur dalam berargumen. Hanya sedikit orang yang diberi ilmu yang matang sekaligus keberanian. Salah satunya syaikh Muhammad Salim Abu Ashi ini.

Berikut adalah syair milik Al-Mutanabbi yang menggambarkan ilmu dan keberanian.

الرأي قبل شجاعة السجعان
هو أولٌ وهي المحل الثاني

وإذا هما اجتمعا لنفس حرة
بلغت من العلياء كل مكان

Pemikiran itu lebih dahulu dibandingkan keberanian seorang pemberani. Pemikiran dulu, baru setelah itu keberanian.

Jika keduanya berkumpul dalam jiwa seorang yang merdeka, ia akan mencapai kemulian yang sangat tinggi.

Syihab Syaibani
Syihab Syaibani / 11 Artikel

Asal Pulau Dewata Bali. Sekarang menempuh studi di Universitas al-Azhar Kairo Mesir. Menyukai talaqqi, ziarah dan syair Arab.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: