Berita
Arahan Penting Habib Umar bin Hafidz untuk Masyarakat Indonesia
Beredar di media sosial arahan Habib Umar bin Hafidz untuk masyarakat Indonesia. Pesan yang dirilis oleh Majelis Al-Muwasholah itu relevan dengan kondisi yang terjadi tanah air sekarang.
Beberapa poin penting dari arahan Habib Umar bin Hafidz itu adalah:
1. Bertakwa kepada Allah SWT dalam memandang setiap sesuatu. Jangan tergesa-gesa menyikapi polemik yang terjadi.
2. Rakyat Indonesia harus mengambil pelajaran dari kekacauan yang melanda negara-negara Arab Timur Tengah.
3. Kehancuran dunia Arab akibat gerakan dan pemberontakan yang mengatasnamakan agama.
4. Rasulullah tidak melakukan jihad kecuali setelah datang izin dari Allah SWT.
5. Waspada terhadap musuh-musuh Allah yang menginginkan kehancuran Islam.
6. Para ulama dan pemuka agama hendaklah menjauhi pemahaman yang berdampak buruk terhadap diri mereka.
7. Eratkan hubungan antar sesama elemen bangsa.
Berikut terjemah dari teks lengkap wasiat Habib Umar bin Hafidz:
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, hamba yang terpilih, pemberi petunjuk, manusia yang penuh amanat, junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Semoga shalawat serta salam juga terlimpahkan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang yang mengikutinya dengan keimanan dan keyakinan dan orang-orang yang diberi petunjuk dan rahmat. Begitu juga kepada semua para nabi dan rasul, dan kepada keluarga mereka, sahabat mereka, para malaikat dan hamba-hamba Allah yang shaleh.
Amma ba’du.
Kepada saudara-saudara kami dan orang-orang yang kami cintai dari Alim Ulama di Majelis Al-Muwasholah secara khusus dan semua Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Juga semua kaummuslimin yang menginginkan kebaikan dan petunjuk, dan kepada para murid kami dan orang-orang yang bernisbat kepada kami.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kami menghimbau kepada saudara-saudara kami di Indonesia untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dalam memandang segala sesuatu. Hendaknya tidak tergesa-gesa terhadap apa yang tampak dari kejadian-kejadian secara lahir saja. Tujuannya agar tidak terjerumus kedalam kehancuran dan keburukan sebagaimana telah terjadi hal tersebut atas orang dan bangsa lain.
Cukup buat kita sebagai pelajaran kejadian-kejadian dan gerakan-gerakan yang ada di masa dan zaman ini sebagaimana telah begitu nyata apa yang terjadi di negara-negara Arab.
Yaitu gerakan dan pemberontakan yang mengatas namakan Agama menurut pendapat kebanyakan mereka. Atas nama menolong agama Allah menurut pendapat sebagian besar mereka.
Atas nama melawan orang-orang kafir dan para musuh Allah SWT menurut pendapat kebanyakan yang lain.
Tetapi tidak satu pun yang berbuah dan membawa hasil. Yang terjadi hanya terealisasinya rencana-rencana yang timbul dari hawa nafsu.
Pada akhirnya akan mengakibatkan kehancuran ummat. Rusaknya persatuan ummat dan kesatuannya.
Bahkan berakibat pada-sedikit maupun banyak hancurnya tradisi-tradisi ummat, menghancurkan kesejahteraannya, kekuatannya, terjadinya pertumpahan darah, rusaknya kehormatan, hilangnya harta benda, dan kerusakan-kerusakan yang sangat besar sebagaimana sudah terlihat dan begitu nyata dihadapan kita.
Maukah kejadian tersebut berpindah kepada kalian? Di negara kalian? Dan menimpa kalian hal-hal buruk yang telah terjadi negara lain?
Siapakah orang yang memunculkan pemikiran-pemikiran tersebut? Di bawah perintah guru siapa? Berdasarkan pandangan bijaksana seperti apa hal yang mengatas namakan agama Allah serupa ini?
Di bawah perintah orang arif billah mana yang telah membangkitkan dan menyeret kalian kepada gerakan-gerakan semacam itu?
Sebuah pemikiran yang telah mendorong kita pada perkara-perkara yang-menurut sunnatullah barang siapa masuk kedalam hal tersebut akan terkena bahaya, keburukan serta musibah.
Baca juga: Mendurhakai Allah dengan Kebodohan dan Fenomena Orang Tak Berilmu Bicara Agama
Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW tidak melakukan jihad kecuali setelah datang izin dari Allah SWT. Dan setelah mendapatkan izinpun beliau SAW berusaha mendamaikan sesama kaum muslimin. Melakukan perdamaian dengan orang-orang musyrik yang telah memerangi kaum Muslimin. Juga membuat perjanjian damai dengan kelompok-kelompok lain dari orang-orang kafir.
Bahkan setelah peperangan beliau SAW berusaha memimalisir terjadinya pertumpahan darah. Mengubah peperangan menjadi sebuah kesejahteran, kedamaian, keamanan, dan ketentraman. Bukan dengan menimbulkan fitnah, keburukan, dan kemudharatan yang baru. Maka bertakwalah kalian semua kepada Allah SWT.
Wahai saudara kami, pahamilah rencana musuh-musuh Allah yang dilakukan saat sekarang ini di negara-negara Islam. Mereka menginginkan bahwa setiap negara yang memiliki kemapanan ilmu, kebaikan, kedamaian, dan memiliki kemajuan yang senantiasa berkembang, serta tradisi-tradisi keislaman yang baik akan hancur. Itu bisa terjadi disebabkan timbulnya perbedaan pendapat, atau atas nama memerangi kemusyrikan, kekufuran, kezhaliman, dan sebagainya. Sehingga berubahlah keadaan menjadi perpecahan setelah terbangun tradisi yang baik. Kehancuran dan runtuhnya kekuatan ummat yang terjadi kemudian.
Hendaknya para ulama dan orang-orang yang bernisbat kepada syariat dan Agama menjauhi pemahaman-pemahaman yang berdampak buruk terhadap hati, jiwa dan diri mereka.
Kalau tidak, mereka akan mengulang kembali kejadian-kejadian pahit tanpa ‘bayyinah’ dan ‘bashirah’. Berjalan di bawah ‘panji yang buta’ -راية عمية - (dorongan sektarian) sebagaimana disifati oleh Rasulullah SAW. Mereka tidak mengetahui ujung pangkal, pungkasan, dan hasil dari tindakannya. Juga berdampak kepada semua.
Kejadian saat ini memberikan gambaran nyata buat kita. Semua kita mendengar apa yang terjadi di Suriah, di Libya, di Irak, dan yang telah dialami di beberapa tempat di Yaman. Juga yang menimpa beberapa negara lain.
Itulah hasil dari gerakan yang mengatas namakan Islam hari ini. Lihatlah apa yang terjadi di Somalia setelah lebih dari duapuluh tahun. Yang bertambah hanyalah kesulitan di atas kesulitan dan problem baru diatas tumpukan masalah.
Maka bertakwalah kepada Allah SWT dalam agama kalian. Dalam amanat yang kalian emban. Dalam kewajiban kepada Tuhan kalian. Dalam kewajiban terhadap Negara Indonesia, bangsa, rakyat dan negeri kalian.
Jangan sampai masuk anasir dari orang-orang kafir yang tujuannya untuk menghancurkan kemajuan Islam, menumpahkan darah, menghancurkan kekuatan masyarakat, dan menghancurkan perkembangan baik yang terjadi di negara kalian.
Maka dari itu bersabarlah. Saling eratkan hubungan. Tolaklah kesempatan masuk dari para musuh Allah SWT. Semoga Allah menjaga kalian dari keburukan mereka, kezhaliman mereka, dan mengumpulkan kalian dengan apa yang dicintai oleh Allah SWT.
Walhamdulillah Rabbil ‘Alamin.
Wasiat Habib Umar bin Hafidz dari Yaman.
Dikutip dari laman resminya, Majelis Al-Muwasholah baina Ulama Al-Muslimin adalah Forum Silaturrahmi antar Ulama Islam, yang didirikan oleh Al-Allamah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz di Indonesia pada tahun 1428 H atau 2007 M.
Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.