Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Syekh Al-Azhar dan Paus Vatikan Kecam Bom Gereja Makassar

Avatar photo
46
×

Syekh Al-Azhar dan Paus Vatikan Kecam Bom Gereja Makassar

Share this article

Grand Syekh Al-Azhar
Dr. Ahmad at-Tayeb mengecam peristiwa terorisme yang menargetkan sebuah gereja
di kota Makassar Sulawesi Selatan pada hari Minggu (28/3).

Ledakan
bom yang menyasar
Gereja Katedral
pada pukul 10.20 WITA itu menyebabkan beberapa orang luka-luka
dan menewaskan pelaku bom bunuh diri sendiri. Imam Besar Al-Azhar menyebut
peristiwa itu sebagai “kejahatan keji.”

Dalam postingan di Twitter dan
Facebook, Ketua Majelis Hukama Al-Muslimin itu menyampaikan solidaritas dan
simpati kepada para pemimpin dan masyarakat Indonesia atas insiden terorisme yang
terjadi. Beliau menyebut ledakan bom itu sejatinya bertujuan untuk meneror
orang-orang yang tidak bersalah dan menebar ketakutan di tengah-tengah
masyarakat. 

Secara khusus, beliau mendoakan agar
para korban yang terluka segera sembuh dan pulih kembali dan semoga dunia
dilindungi dari kejahatan terorisme.

Adapun teks postingan Syekh Ahmad
at-Tayyib berbunyi:

“Kami bersimpati kepada pemimpin
dan rakyat Indonesia dalam kejadian terorisme yang menyerang sebuah gereja di
kota Makassar. Kami mengecam keras kejahatan-kejahatan keji seperti ini, yang
bertujuan menakuti orang-orang tak berdosa dan menebar ketakutan di hati warga
masyarakat. Kami berdoa kepada Allah swt. agar lekas menyembuhkan mereka yang
terluka dan menjaga dunia kita dari bahaya dan kejahatan terorisme.”

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi
Vatikan,
Paus
Fransiskus
, mengatakan bahwa dia “mendoakan semua korban kekerasan,
terutama para korban penyerangan yang terjadi di Indonesia di Gereja Katedral
Makassar.”

Minggu kemarin, Paus Fransiskus
memimpin Misa Minggu Palma sebelum dimulainya minggu Paskah Suci, dan
memanjatkan doa di hadapan sejumlah kecil orang yang diundang ke Basilika Santo
Petrus. Beliau berkata dalam Misa, “Kami telah memasuki Pekan Suci. Untuk kedua
kalinya berturut-turut, kami hidup dalam suasana pandemi.”

Dilansir dari Emarat alyoum
Senin (29/3), beberapa gereja di Indonesia pernah menjadi sasaran serangan
terorisme di Indonesia. Pada Mei 2018, sekitar 10 orang tewas dalam serangan
bunuh diri yang menargetkan tiga gereja di Surabaya, kota terbesar kedua di
Indonesia.

Observatorium
Al-Azhar untuk Pemberantasan Ekstremisme
memantau ledakan Gereja Katedral
Makassar dan prihatin atas insiden serangan itu dalam hubungannya dengan
perayaan keagamaan umat Kristiani, yang mengakibatkan setidaknya 10 orang
luka-luka.

Lembaga Al-Azhar yang memantau
terorisme itu mengutuk keras serangan bom bunuh diri gereja Makassar yang
bertujuan untuk menyebarkan perselisihan dan perpecahan serta mengguncang
masyarakat.

Pihaknya memperingatkan terhadap
upaya-upaya eksploitasi dari kelompok teroris pada acara-acara keagamaan untuk
melancarkan aksi terorisme kembali.

“Semua pihak yang berkepentingan
harus waspada terhadap upaya yang coba dilakukan oleh kelompok teroris setiap
kali ada kesempatan.” terangnya dalam pernyataan yang dikutip
Al
Youm Al Sabi
Minggu (28/3).

Kontributor

  • Abdul Majid

    Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka. Penulis dapat dihubungi di IG: @amajid13.